August 28, 2017

Amor Fati, Persijap!

Situasi setelah pertandingan terhenti

Pertandingan terakhir di kandang berakhir dengan ketidak puasan. Protes keras, teriakan, hujatan hingga lemparan botol air mineral mewarnainya. Hal ini dipicu oleh keputusan wasit memberikan hukuman penalti yang dianggap kontroversial. Persijap menganggap bahwa halauan yang dilakukan oleh salah seorang pemain adalah bersih walau ada  seorang pemain Persibat terjatuh, bahkan hakim garis pun sempat menunjuk ke titik sepak pojok. Namun wasit tanpa konsultasi dengan hakim garis langsung menghadiahi kartu kuning kepada pemain Persijap.

Persijap langsung melakukan protes keras dan membuat pertandingan terhenti cukup lama. Walaupun sempat ditunjukkan video hasil rekaman pertandingan (yang secara regulasi apakah sudah digunakan atau belum), tetap tidak mengubah keputusan wasit. Hingga akhirnya protes terus dilakukan oleh Persijap hingga akhirnya pertandingan terhenti tanpa keputusan karena situasi yang tidak kondusif. Hal yang sungguh ironis mengingat bahwa sebelum pertandingan kedua tim menanda tangani Pakta Integritas anti suap dan korupsi di sepak bola Indonesia. 

Namun bagaimanapun juga wasit memiliki otoritas di lapangan yang tidak boleh diganggu atau diintervensi siapa pun. Lepas dari apakah keputusan yang diambil itu benar atau salah, merugikan satu pihak dan atau sebaliknya, wasit punya hak prerogratif di lapangan. Kalaupun ada ketidak puasan dari pihak-pihak yang terlibat, ada mekanisme yang bisa ditempuh, walaupun mungkin hasilnya belum tentu sesuai harapan.

***

Sudah bisa dipastikan musim depan Persijap akan berlaga di kasta yang lebih rendah dari sebelumnya, yaitu Liga 3. Mulai saat ini Persijap harus sudah mempersiapkan diri untuk menentukan nasibnya sendiri. Tidak harus berharap pada federasi, apalagi bergantung pada wasit.

Walaupun berlaga di Liga 3 tidak sepatutnya Persijap merasa takut akan ditinggalkan oleh suporternya, karena suporter sejati akan selalu setia mendampingi tidak hanya di saat bahagianya saja melainkan juga di waktu sakitnya. Pedih perih yang dialami oleh Persijap pasti juga dirasakan oleh suporter di belakangnya. Itulah cinta sejati. 

Yang perlu diingat adalah bahwa Persijap dengan manajemen yang baru ini memiliki program "Persijap 5 Years Plan", itu yang harus segera ditindak lanjuti dengan program-program lanjutan untuk pelaksanaannya. 

Jadikan program itu sebagai nilai lebih yang dimiliki oleh Persijap, karena tidak banyak tim yang memiliki program-program seperti itu. 

Bangkit dan bersiaplah, tidak perlu merutuki diri dan meratapi nasib. Cintai nasibmu sendiri.

***
(@dusone)

No comments:

Post a Comment