August 24, 2017

Maturnuwun, Mbak Esti

bolalob.com
Keberadaan sebuah klub sepak bola tidak bisa dilepaskan dari kehadiran suporter yang siap mendukungnya, baik saat kandang maupun tandang. Inilah yang bisa dijadikan modal untuk klub itu semakin berkembang dan lebih baik lagi.

Kehadiran seorang perempuan bernama Esti Puji Lestari di manajemen Persijap, bagaimanapun dianggap membawa angin segar bagi kelangsungan nasib klub dari Jepara tersebut, setelah belakangan sering berkutat dengan permasalahan di bidang manajemen. Apalagi ketika mencanangkan program "Persijap 5 Years Plan" yang antara lain adalah komitmen untuk modernisasi manajemen tim, memasyarakatkan peraturan sepak bola, pembinaan usia muda, peningkatan infrastruktur hingga keberadaan tim wanita. 

Angin segar yang berhembus ini disikapi optimis oleh para suporter Persijap yang selalu meramaikan stadion kebanggaan Gelora Bumi Kartini maupun ketika bertanding di kandang lawan. Dengan harapan agar Persijap yang berlaga di Liga 2 bisa promosi di Liga 1. 

Namun hingga tinggal menyisakan 2 pertandingan lagi, harapan itu tidak bisa terpenuhi, bahkan terancam untuk degradasi ke Liga 3. Apakah degradasi suatu aib? 

***
Seperti diketahui mengelola sebuah klub sepak bola tidak semudah membalikkan telapak tangan, atau semudah menulis opini seperti ini, misalnya. Tapi butuh dukungan berbagai hal untuk mencapai kesuksesan, seperti tim pelatih, pihak manajemen, pemain, infrastruktur serta suporter itu sendiri.

Boleh saja suporter menuntut tinggi kepada klub agar berprestasi sehingga patut untuk menjadi kebanggaan, tapi sudah semestinya juga suporter mengetahui kondisi dari klub. Bagaimana manajemennya, pelatihnya, pemainnya, dan bisa jadi juga hal-hal non teknis lainnya di sepak bola.

Mungkin yang terlihat di atas lapangan adalah dianggap sebagai cerminan dari wajah klub itu sendiri. Misalnya pemain yang tidak memiliki fighting spirit sehingga mudah menyerah, padahal tidak hanya skill yang dibutuhkan tapi mental bertanding yang juga akan dapat mengubah hasil permainan. 

Membangun sebuah klub untuk berprestasi tidak bisa seperti Bandung Bondowoso yang dengan bantuan mahluk halus dapat membangun candi dalam waktu semalam. Dibutuhkan waktu serta dana yang tidak sedikit, juga ketepatan dalam memilih pelatih serta pemain untuk klub. 

Bagaimanapun terima kasih mbak Esti yang sudah bersedia meluangkan waktu untuk persepak bolaan di Jepara. Tidak ada yang mustahil di sepak bola, tapi juga tidak ujug-ujug. AC Milan, Real Madrid dan klub-klub besar lainnya tidak dibangun dalam waktu semalam.

No comments:

Post a Comment