July 23, 2017

Kipernya di Belakang Gawang

(ilustrasi foto dari Bable.com)
Pada turnamen kali ini dalam beberapa pertandingan, gawang dari klub Inter Miring  sangat sulit sekali dibobol oleh pemain lawan. Selalu saja ada alasan atau penyebab kegagalan mengegolkan bola ke gawang. Lewat cara apapun yang sudah dilakukan -sundulan, tendangan bebas, tendangan jarak jauh, bahkan tendangan penalti- tapi tidak pernah terjadi gol.

Kalau bolanya tidak membentur gawang, pasti melenceng di samping kanan atau kiri gawang, atau jauh melambung di atas gawang sampai kadang bolanya hilang karena langsung nyemplung ke kali di sebelah utara lapangan.

Sampai pertandingan ke 10 ini, FC Inter Miring masih mempuncaki klasemen dengan nilai sempurna karena tidak pernah terkalahkan. Dan pertandingan selanjutnya adalah melawan klub AC Mistis. 

AC Mistis ini sendiri saat ini berada di posisi kedua di bawah FC Inter Miring, dengan nilai terpaut dua poin saja. Sehingga kalau kali ini AC Mistis dapat mengalahkan FC Inter Miring, posisinya akan naik menjadi yang teratas di klasemen sementara. 

AC Mistis kemudian dalam persiapannya untuk melawan FC Inter Miring terus menganalisa rekaman-rekaman pertandingan lawannya itu. Dari pola atau skema yang dipakai, dari gaya main yang diterapkan, kemudian mencatat siapa saja pemain yang paling berbahaya di kubu lawannya itu. Tapi tidak juga  dapat ditemukan satupun titik kelemahan yang dapat dimanfaatkan untuk mengalahkan mereka.

Tiba-tiba manajer AC Mistis teringat bahwa klubnya pernah menarik seorang gelandang yang pernah terbuang dari FC Inter Miring, maka dipanggillah Klerensidop yang selama ini belum pernah dimainkan -karena dimainkan di tim yunior- untuk ikut menganalisa rekaman pertandingan tersebut.

Pada salah satu rekaman, Klerensidop menunjuk sesuatu di belakang gawang sebelah utara. Pada saat itu cuaca cukup cerah bahkan tidak ada mendung sedikitpun. Tapi ada yang aneh di rekaman, yang selama ini tidak begitu diperhatikan oleh analis-analis profesional klub AC Mistis, yaitu ada seseorang yang menggunakan payung dan di saat-saat tertentu payungnya dibuka dan ditutup. Kemudian mereka memeriksa rekaman-rekaman yang lain, dan ternyata hal seperti itu terjadi. 

Setiap FC Inter Miring diserang, orang itu menutup payungnya, sehingga tidak terjadi gol. Tetapi ketika FC Inter Miring menyerang, orang itu lalu membuka payungnya. Dan tak jarang bisa terjadi gol di gawang lawan.

***

Mendekati hari pertandingan, salah seorang staf AC Mistis ditugasi untuk mencari dan mengintai orang tersebut. Kalau sudah ketemu, dia harus mengajak bicara terus menerus sehingga konsentrasinya terpecah dan orang itu tidak bisa menjalankan apa yang biasa dilakukannya.

Akhirnya tibalah hari pertandingan itu. Kedua kesebelasan sudah bersiap di lapangan menunggu wasit meniup peluit tanda pertandingan. Dan berlangsunglah pertandingan seru tersebut, antara peringkat 1 dan 2 klasemen sementara.

Sampai menit ke 60 ini kedudukan masih sama kuat 0-0 dengan beberapa peluang dari AC Mistis yang gagal karena melenceng dan membentur gawang.

Pada menit ke 75 petugas rahasia AC Mistis sudah berhasil menemukan orang berpayung itu, dan mengajaknya ngobrol entah soal apa saja, yang penting ngobrol terus. Pada saat itu juga posisi AC Mistis sedang menyerang habis-habisan FC Inter Miring dari segala penjuru. 

Pada saat sepak pojok, Bikam menendang lambung ke arah depan gawang, bola kemudian disundul oleh bek FC Inter Miring yang bernama Mastrasi, tapi bola sundulan itu malah jatuh di kaki Bagyo yang langsung menendang dengan akurat ke arah gawang FC Inter Miring dan gol! Gol? Ya, benar-benar gol! 

Ketika gol itu terjadi, ada seseorang di belakang gawang yang terkejut dan tanpa sadar berucap, "Aduh, lupa aku!", sambil menutup payungnya yang terbuka.

***

No comments:

Post a Comment