September 7, 2017

Quo Vadis, Persijap?

[foto dari akun twitter Esti Puji Lestari]
Banding yang diajukan Persijap atas keputusan Komisi Disiplin yang memberikan hukuman atau sanksi denda 100 juta rupiah dan dinyatakan kalah WO 0-3 dari Persibat memang tidak mengubah kondisi Persijap yang tetap akan berlaga di Liga 3 musim depan. Tapi, apapun hasil dari banding tersebut, apa yang sudah dilakukan oleh manajemen Persijap patut diapresiasi karena itu menyangkut hak yang bisa dipergunakan manakala ada ketidak setujuan terhadap keputusan yang ditetapkan.

Setelah melewati pertandingan demi pertandingan di kompetisi Liga 2 tentu jajaran manajemen dan pelatih sudah memiliki catatan-catatan mengenai apa yang sudah dan atau belum ada di skuat, apa yang harus diperbaiki dan atau bahkan perlu ditingkatkan dari kedalaman skuat yang dimiliki Persijap. Itu akan menjadi modal yang sangat berguna untuk mengarungi kompetisi musim depan.

Komitmen CEO Persijap Esti Puji Lestari yang tetap akan menghadirkan sepakbola yang bersih dan profesional di Jepara perlu mendapat dukungan, walaupun  memang belum menorehkan prestasi. Juga perlu ditunggu apa yang akan menjadi kelanjutan dari apa yang selama ini disebut dengan "Persijap 5 Years Plan".

Baru-baru ini tersiar kabar bahwa Charlos Raul Sciucatti yang di beberapa pertandingan terakhir menjadi pelatih Persijap terlihat hadir di stadion Kamal Junaidi untuk memantau dan mencari bibit-bibit baru pesepakbola di Jepara, untuk kemudian dapat menjadi tulang punggung Persijap di masa datang, syukur-syukur bisa mengorbit ke level nasional. Bukan suatu hal yang mustahil, tapi juga bukan hal yang mudah.

Dalam waktu dekat pihak manajemen dan seluruh skuat Persijap akan mengadakan acara semacam "grenengan" dengan para suporter di stadion Gelora Bumi Kartini. Acara yang dimaksudkan untuk dapat saling berkomunikasi antara pihak klub dengan suporter, juga dengan tokoh-tokoh sepakbola di Jepara, yang diharapkan akan dapat memberikan gambaran mengenai apa yang akan dilakukan di musim yang akan datang.

Ya, Persijap tidak akan ke mana-mana, tetap akan ada di Jepara. Berlaga di kasta apapun barisan suporter baik yang tergabung dalam Banaspati, Jetman, Curva Nord Syndicate maupun suporter yang tidak tergabung di kelompok suporter manapun, akan tetap mendukung dan datang memenuhi stadion. Bagaimanapun, antara klub dan suporter itu seperti sepasang kekasih sejati yang tak bisa terpisahkan.

No comments:

Post a Comment